Tepat pukul 07.20 WIB, barisan Pramuka penggalang bergerak serentak. Tujuan mereka Bukit Budug Asu, salah satu permata hijau di Singosari yang mulai terancam oleh sampah tak bertanggung jawab.
Perjalanan menuju Bukit Budug Asu adalah pelajaran pertama tentang kegigihan. Namun, semua lelah terbayar saat mereka tiba di lokasi. Pemandangan indah itu ternoda oleh tumpukan sampah plastik dan anorganik.
Tanpa menunggu komando, para Pramuka cilik ini segera bertindak. Mereka menyebar, dibekali kantong kresek dan sarung tangan. Tawa dan sorak gembira mengiringi setiap kantong sampah yang terisi penuh. Momen ini menjadi bukti bahwa Dasa Dharma ke-2 (“Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia”) adalah aksi, bukan hanya hafalan.
Aksi nyata ini bukan hanya membersihkan, tetapi juga memberi pesan tegas kepada publik Kebersihan alam adalah tanggung jawab kolektif. Setiap botol plastik yang diambil adalah langkah kecil MI Almaarif 02 Singosari dalam mendukung program lingkungan pemerintah daerah.
Kepulangan yang Penuh Hikmah Di Pelukan Kabut dan Hujan
Saat matahari mulai beranjak ke barat dan misi Bakti Alam tuntas, perjalanan pulang menyajikan pemandangan dramatis yang tak terlupakan. Tiba-tiba, kabut tebal yang dingin menyelimuti bukit, disusul oleh hujan deras yang mengguyur. Suasana seketika berubah magis, seolah alam memberikan restu sekaligus ujian. Alih-alih mengeluh, anak-anak Pramuka ini justru menunjukkan semangat tangguh. Mereka berbaris rapi, melangkah mantap menembus guyuran air dan minimnya jarak pandang.
Pesan untuk Generasi Mendatang
Kegiatan Bakti Alam ini menegaskan kembali bahwa investasi terbesar bangsa adalah pada karakter dan kepedulian generasi muda. MI Almaarif 02 Singosari telah membuktikan bahwa pendidikan lingkungan yang berbobot dapat dimulai sejak dini, melahirkan calon-calon pemimpin yang siap menjaga warisan alam Indonesia.
#MIAlmaarif02Singosari #PramukaIndonesia #BaktiAlam #DasaDharma #GenerasiEmas #PeduliLingkungan #BudugAsu #AksiNyata